AdvertorialDiskominfo KutimKalimantan TimurKutai Timur

Pernah Jualan Kue, Ardiansyah Sulaiman Bagikan Pengalaman Hidup ke Pemuda Kutai Timur

RealNews.co.id, KUTIM – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menghadiri Pelatihan Wirausaha Muda dan Kreatif, Senin (21/5/2024). Kegiatan itu dilaksanakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutim.

Pada kesempatan itu, Ardiansyah Sulaiman membagikan pengalaman hidupnya saat masih bersekolah. Hal itu dilakukan untuk memberikan motivasi kepada para pemuda agar terus berjuang hingga cita-cita mereka tercapai.

Dia mengatakan sejak kecil menempuh hidup tanpa dibiayai orang tua. Bahkan sejak usai 6 tahun, Ardiansyah Sulaiman sudah berdagang.

“Saya dulu, mohon maaf kalau boleh saya cerita sedikit, sejak umur 6 tahun saya sudah jualan. Masuk SD jualan saya lebih laku lagi. Kenapa? Karena jualan itu saya bawa ke sekolah. Terus jualan setiap hari sampai kelas 6. Jadi tidak mengandalkan orang tua. Saya hidup di 2 tempat dulu, pertama di pedalaman Mahakam yang kedua di Tenggarong, pelabuhan dulu tempat saya jualan,” ucapnya.

“SMP saya menjadi penunggu toko bangunan sekaligus juga ikut becak. Tapi saya lebih senang pekerjaan itu karena di sela-sela menunggu tamu datang tidak ada agenda, saya bisa menulis dan membaca. Menulis cerpen, puisi, membaca buku. Saya senang baca buku psikologi. Kemudian saya pernah jadi tukang sapu sambil kuliah,” sambungnya.

Ardiansyah Sulaiman sendiri diketahui sering menceritakan kisah inspiratif lokal seperti komunitas yang berhasil membeli mobil hanya dengan mendaur ulang sampah. Termasuk pembuatan pupuk kompos dan petani milenial. Bupati juga menyampaikan pengelolaan pisang kepok yang kini dapat diekspor ke berbagai negara.

Ardiansyah menyampaikan itu agar pemuda mampu mengambil kisah dan memanajemen dirinya. “Ternyata memang kita harus mampu untuk memanage peluang, mampu untuk memanage modal yang ada di sekitar kita sebagai bahan bagi kita untuk terus hidup bertahan, survive dan seterusnya,” ujarnya.

Dia berharap, cerita inspirasi dan kisah hidupnya dapat menginspirasi para pemuda Kutim untuk pintar dalam memanajemen waktu dan mengembangkan potensi diri.

“Cerita-cerita inspiratif dari beberapa orang dan cerita-cerita tentang diri saya. Saya sampaikan di sini, kenapa? Sebagai bentuk tanggung jawab saya, bahwa siapapun yang mampu mengelola kondisi, keadaan, kesempatan, maka itu akan bisa dimanfaatkan dalam rangka untuk survive kehidupannya tanpa menunggu waktu,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Ardiansyah Sulaiman juga menyinggung soal julukan Kutim, yakni ‘Magic Land’. Baginya julukan Magic Land bagi Kutim telah tepat. Sebab, Kutim memiliki daratan yang luas, potensi lautan yang terbentang, dan eneka ragam potensi lainnya yang patut dikembangkan.

“Kutai Timur ini saya menyebutnya ‘Magic Land’, daerah ajaib, Kabupaten yang ajaib, punya semuanya. Begitu kita ke laut, lautannya indah, pantainya indah, di dasar lautnya punya jenis biota laut yang semuanya itu kalau dikerjakan, diusahakan, itu menjadi duit,” terangnya.

“Begitu kita naik ke daratan ketemu pantai. Pantai Kutim ini 540 km panjangnya. Mau diapakan pantai itu, padahal itu potensi semua. Baru tergali beberapa pantai. Dan belum seberapa. Yang kita miliki masih banyak, pertanyaannya mau diapakan?,” lanjut Ardiansyah Sulaiman.

Ardiansyah menjelaskan, dengan adanya potensi pantai ini, pemuda yang kreatif dapat melahirkan karya menarik yang juga bermanfaat. Karya yang dihasilkan dari kreativitas dapat memberikan manfaat bagi peminatnya.

“Maknanya apa, kalau kita mampu mengatur apa yang kita lihat, itu menjadi sesuatu yang bisa menginspirasi dan menjadikan pendapatan. Kenapa? Karena sekarang memang persoalan pendapatan itulah yang kita harus fokus. Kita tidak mungkin hidup tanpa ada pendapatan,” tandasnya. (adv)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button